Ada kalanya,
ketika aku merasa bahwa membuka mata itu adalah sesuatu yang sangat merugikan
Ketika aku
mengalami mimpi yang sangat indah dan dipaksa untuk kembali ke dunia nyata
Ada kalanya
ketika aku tak ingin mendengar apapun lagi
Tak ingin
menyaksikan apapun lagi
Tak ingin
merasakan apapun lagi
Tak ingin
mengalami apapun lagi
Ketika mata,
telinga, hati, dan tubuh ini sudah sangat lelah
Dan ketika semua
yang kuperjuangkan terasa tak pantas lagi
Ada kalanya
ketika aku ingin menangis...
Namun tak ada air
mata yang keluar
Ketika aku tak
mampu mencintai, namun disaat yang bersamaan...
Juga tak memiliki
satu apapun yang mampu kubenci untuk menjadikan segalanya lebih bernyawa
Ketika aku
memandangi wajah di sekitarku
Dan merasa mereka
sedang bicara tentang semua keburukanku
Ketika setiap
suara tawa seolah sedang melempari wajahku dengan lumpur
Tak ada tempat yang
mampu memberiku ruang
Tak ada waktu
yang mampu memberiku masa
Tak ada suara
yang mampu membuatku nyaman
Tak ada tatapan yang
mampu membuatku tak merasa sedang dihakimi
Tak ada lagi
orang yang berani kusebut sebagai teman
Seolah tawa dan
senyum pun hanya menjadi sebuat coretan tak bermakna di atas kanvas
Imajinasi dan
tokoh yang kukagumi pun terasa semakin samar
Tempat-tempat
yang ingin kudatangi terasa semakin jauh dan tak terjangkau
Sampai tak mampu
lagi kutemukan satu mimpi pun yang indah
Hingga aku tak
mengharapkan apapun lagi
Selain tidur
panjang dan tak ingin terjaga...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar