Minggu, 21 Maret 2010

Sajak Cinta Untuk Bunda

Bunda…
Aku tak keberatan
Jika suatu saat nanti…
Pagi hariku harus selalu tanpa sapaan dari sang mentari
Asalkan waktu bersedia berhenti sejenak
Untuk tak memutihkan tiap helai rambutmu…

Aku juga tak keberatan
Jika suatu saat nanti…
Langit malamku harus selalu kelam tanpa senyuman dari sang bulan
Asalkan raut keceriaan itu masih melekat di wajahmu…

Karena Bunda…
Sampai detik ini kau belum pernah tergantikan
Sampai detik ini putihmu masih yang paling bersinar dibandingkan siapa pun…
Dan sampai detik ini kau masih begitu berarti…
Kekagumanku padamu...
Takkan pernah hilang tertelan sang waktu...

Bunda…
Hanya kasih sayangmu…
Membuat siangku selalu berhiaskan pelangi
Membuat cakrawala dalam gapaianku
Dan bintang-bintang runtuh dipangkuanku…

Hanya perhatianmu Bunda…
Membuatku merasa bagai sang putri
Membuat tiap-tiap keping waktu menjadi kenangan yang begitu berharga
Dan menerbangkanku diantara serombongan angsa ke mega-mega merah…

Bunda…
Aku begitu mengagumimu…
Dan ingin selalu bersamamu…
Walau bumi memuntahkan seluruh isinya
Dan pelangi memudarkan warna-warninya
Namun sampai kapanpun, “aku akan selalu mencintaimu…”


By : Gie
Third winner “Lomba Tulis Puisi Hari Ibu HIMAPRODI PBSI, 2007”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar