Senin, 26 April 2010

PERANAN GREENPEACE DALAM PERLINDUNGAN EKOSISTEM BIOTA LAUT PERAIRAN ALASKA

BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Masalah
            Makalah ini membahas mengenai Peranan Greenpeace dalam perlindungan biota laut di perairan Alaska. Greenpeace merupakan organisasi internsional yang berdiri pada tahun 1971 di Vaocouver, British Columbia, Kanada. Organisasi independent ini memiliki misi untuk mengungkap permasalahan lingkungan global dan memberikan solusi bagi masa depan yang damai dan hijau sesuai dengan nama organisasi ini yakni green (hijau) dan peace (damai). Target utama Greenpeace ini adalah untuk memastikan kemampuan bumi untuk keberlangsungan hidup bagi semua keanekaragamannya.
            Perairan Alaska merupakan bagian barat dari laut Bering yang berada pada bagian utara Samudra Pasifik dan menjadi pemisah antara Benua Asia dan Benua Amerika. Laut Bering adalah salah satu region yang paling buas (Wildest Region) di dunia dan sumber dari setengah makanan laut (Sea Food) Amerika Serikat. Kawasan ini merupakan habitat bagi jutaan makhluk hidup kecil yang mengandung beragam keanekaragaman hayati seperti seperti mamalia laut (25 Spesies) burung-burung laut (50 spesies), berjenis-jenis ikan dan shellfish (450 spesies dan 25 diantaranya memiliki nilai ekonomis tinggi).
            Namun ternyata kondisi ini dimanfaatkan oleh negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Rusia, Kanada, Jepang, Polandia, Korea, Taiwan dan China untuk mengeksploitasi sumber daya biologi ekosistem Laut Bering melalui industri perikanan. Laut Bering merupakan kawasan yang memiliki kontribusi sekitar 3-5% produksi perikanan dunia dan 56% nya merupakan produksi Amerika Serikat dan memiliki potensi ekonomi yang sangat besar.  Karena potensi ekonomis yang besar itulah lingkungan perairan tersebut bersifat rentan terhadap degradasi dan kepunahan. Selain itu kondisi geografis perairan Alaska yang berada diantara negara-negara seperti Amerika Serikat, Rusia, Cina, dan Jepang yang tergolong negara-negara industrialis agresif yang memiliki kemampuan teknologi tinggi untuk mengeksploitasi alam, namun teknologi tersebut sebagian besarnya tidak ramah lingkungan. Berdasarkan observasi dan analisis penyebab faktor-faktor degradasi ekosistem ini, Greenpeace mengambil kesimpulan bahwa penyebab utamanya adalah perkembangan dan pembangunan industri perikanan yang tidak sustainabel.
North Pasific Fishery Management Council (NPFMC) yang merupakan badan yang diberi wewenang untuk mengelola industri perikanan di perairan Alaska tidak mampu mencegah penurunan populasi spesies seperti  pollock, Pasific Cod, Halibut, Atka Mackerel, Groundfish menyebabkan  populasi SSL (Steller Sea Lion), mamalia laut dan burung-burung laut lainnya juga menurun, karena penangkapan ikan yang berlebihan dan terganggunya jaringan makanan ekosistem. SSL dan mamalia lainnya kalah bersaing dengan penangkap ikan untuk mendapatkan supply makanan. Menipisnya stok species Groundfish diduga akibat pengelolaan penangkapan ikan yang tidak sustainabel.
Greenpeace sebagai organisasi internasional yang sangat memperhatikan kondisi lingkungan hidup baik di darat maupun di laut merasa perlu untuk melakukan tindakan terhadap penurunan biota laut di perairan Alaska ini. Salah satu tindakan yang dilakukan oleh Greenpeace adalah melakukan memberikan tekanan pada National Marine Fisheries Servis (NMFS) untuk memasukkan SSL (Steller Sea Lion) sebagai salah satu daftar mamalia yang terancam punah pada akhir tahun 1980-an.

B.     Tujuan Penulisan Makalah
            Makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Organisasi dan Administrasi Internasional. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai Peranan Greenpeace dalam perlindungan biota laut di perairan Alaska.

C.     Perumusan Masalah
            Dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai sejarah Greenpeace, manajemen Greenpeace, gambaran perairan Alaska dan peranan Greenpeace dalam perlindungan biota laut di perairan Alaska.

                       



BAB II
PEMBAHASAN

A.     Sejarah Singkat Greenpeace
Greenpeace didirikan di Vancouver, British Columbia, Kanada pada tahun 1971. asal mula Greenpeace di mulai dengan pembentukan formasi “Don’t Make A Wave Committee” oleh sekelompok aktivis Kanada dan Amerika di Vancouver pada 1970[1]. Nama komite ini di ambil dari sebuah slogan yang digunakan selama protes terhadap uji coba nuklir Amerika Serikat pada akhir 1969, komite datang bersama-sama dengan sasaran menghentikan uji coba pemboman nuklir bawah tanah tahap kedua dengan kode Canikkin, oleh militer Amerika Serikat di bawah pulau Amchitka, Alaska. Kapal ekspedisi pertama disebut Greenpeace I, kapal ekspedisi kedua disebut Greenpeace II. Uji coba tidak berhasil di hentikan, tetapi komite telah membentuk dasar untuk aktivitas Greenpeace selanjutnya.
Bill Darnel adalah orang yang mengkombinasikan penerapan kata Green (hijau) dan Peace (damai) yang kemudian menjadi nama bagi organisasi ini. Pada 4 Mei 1972, setelah Dorothy Stowe menyelesaikan masa jabatan ketua Don’t Make A Wave Committee, organisasi ini kemudian secara resmi mengganti namanya menjadi “Yayasan Greenpeace”. Greenpeace internasional berdiri sebagai hasil kontribusi aktivis-aktivis lingkungan internasional. Pada tahun 1979 salah satu anggota Greenpeace, David McTaggart berhasil meyakinkan sekitar enam organisasi yang bergerak di bidang lingkungan untuk mengesampingkan perbedaan dan bergabung menjadi Greenpeace internasional[2].
Greenpeace dikenal menggunakan aksi langsung bersama dengan konfrontasi damai dalam melakukan kampanye untuk menghentikan pengujian nuklir angkasa dan bawah tanah, begitu juga dengan kampanye menghentikan penangkapan ikan paus besar-besaran. Pada tahun-tahun berikutnya, fokus organisasi mengarah ke isu lingkungan lainnya, seperti penggunaan pukat ikan, pemanasan global, dan rekayasa genetika.
Greenpeace sebagai organisasi internasional memiliki misi sebagai organisasi independent yang berkampanye menggunakan konfrontasi kreatif anti kekerasan untuk mengungkap permasalahan  lingkungan global, dan untuk memaksa solusi bagi sebuah masa depan yang damai dan hijau. Target Greenpeace adalah untuk memastikan kemampuan bumi untuk kelangsungan hidup bagi semua keanekaragamannya. Saat ini ada lebih dari 40 kantor Greenpeace di seluruh dunia, dengan koordinasi internasional berlangsung melalui kantor pusat di Amsterdam.Dave Birmingham raises Greenpeace sail on Phyllis Cormack.In 1971, motivated by their vision of a green and peaceful world, a small team of activists set sail from Vancouver, Canada in an old fishing boat.
B.     Manajemen Greenpeace
Greenpeace internasional adalah badan yang mengkoordinir keseluruhan kebijakan dan strategi global Greenpeace. Organisasi ini terdiri dari 175 staf yang hampir keseluruhannya bermarkas di Amsterdam. Perannya dalam jaringan Greenpeace secara global adalah sebagai berikut[3]:
1.      Memfasilitasi keseluruhan pembuatan keputusan sebagaimana tercantum dalam prosedur pengelolaan
2.      Memfasilitasi perencanaan internasional dan proses pembuatan keputusan pada kampanye-kampanye Greenpeace
3.      Mengkoordinasi dan menjalankan kampanye-kampanye Greenpeace secara global
4.      Memonitor strategi Greenpeace dan pengelolaan keuangan
5.      Meningkatkan peran Greenpeace pada wilayah yang menjadi target utama bagi organisasi
6.      Menyediakan dukungan keuangan dan melindungi trademark Greenpeace
7.      Menyediakn fasilitas Informasi dan Teknologi dan internet yang co-efective bagi seluruh kantor cabang
Greenpeace tingkat regional dan nasional disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi dan komunitas lingkungan pada masing-masing wilayah dimana Greenpeace beroperasi. Greenpeace mengelola kontak langsung dengan masyarakat setempat. Sebagai fasilitas untuk mempermudah aktivitas, maka kantor-kantor cabang sangat mudah dikses baik via telepon maupun email.
Kepengurusan internasional bertanggungjawab untuk memonitor operasi dan aktivitas-aktivitas organisasi secara luas, memutuskan kebijakan keorganisasian, menyetujui mulainya kampanye-kampanye baru dan juga pendirian kantor cabang baru, meratifikasi ketetapan-ketetapan pada pertemuan tahunan Greenpeace internasional, memberikan hak bagi kantor cabang untuk memakai trademark Greenpeace. Anggota pengurus Greenpeace untuk periode tiga tahun, berasal dari perwakilan masing-masing seluruh kantor cabang dan biasa dipilih kembali untuk periode berikutnya. Laporan pengurus Greenpeace internasional dilakukan setiap tahunnya pada pertemuan tahunan.
Setiap kantor cabang juga memiliki kepengurusan. Biasanya dipilih melalui voting anggota, para sukarelawan dan para aktivis Greenpeace yang mana juga merupakan anggota dari komunitas-komunitas local yang memiliki posisi dan pengaruh dalam masyarakat wilayah dimana Greenpeace tersebut barada. Masing-masing kantor cabang akan memilih perwakilan untuk pertemuan tahunan (Annual General Meeting) Greenpeace internasional. Perwakilan ini disebut Trustee atau komisaris. Pertemuan tahunan ini merupakan badan pengawas yang efektif bagi organisasi secara keseluruhan. Trustee akan memilih pengurus internasional Greenpeace secara legal dan bertanggung jawab. Tanggung jawab kunci pertemuan tahunan meliputi[4]:
1.      Mendirikan dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip organisasi
2.      Memilih dan mengganti kepengurusan internasional
3.      Menyetujui pembukaan cabang baru
4.      Menyetujui batas anggaran  tahunan Greenpeace internasional
5.      Mengidentifikasi kejelasan isu strategis yang harus dijalankan oleh organisasi.
C.     Gambaran Perairan Alaska
            Secara geografis perairan Alaska merupakan bagian barat dari laut Bering, yakni laut yang berada pada bagian utara Samudra Pasifik dan menjadi pemisah antara Benua Asia dan Benua Amerika. Dalam hal ini, wilayah perairan Pasifik Utara yang dibahas adalah wilayah perairan yang berada dalam otoritas pemerintah negara bagian Alaska yakni perairan laut Bering bagian Timur, pulau-pulau Aleutian dan teluk Alaska, yang selanjutnya disebut dengan perairan Alaska. Eastern Bering Sea, dikenal sebagai Large Marine Ecosystem (LME), dicirikan dengan iklim sub-arktik dan memiliki tutupan es musiman yang mencapai tingkat maksimum pada bulan maret (Es menutupi hampir 80%). Ekosistem ini dibatasi oleh selat Bering sebelah Utara, Tanjung Alaska dan rangkaian pulau-pulau Aleutian disebelah Selatan. Sedangkan sebelah Timur berbatasan langsung dengan pantai Alaska[5].
            Laut Bering adalah salah satu region yang paling buas (Wildest Region) di dunia dan sumber dari setengah makanan laut (Sea Food) Amerika Serikat. Laut Bering memiliki jurang bawah laut terluas di dunia. Habitat unik ini adalah rumah bagi jutaan makhluk hidup kecil yang tidak dapat dilihat mata manusia. Ekosistem ini mengandung beragam keanekaragaman hayati seperti mamalia laut (25 Spesies) burung-burung laut (50 spesies), berjenis-jenis ikan dan shellfish (450 spesies dan 25 diantaranya memiliki nilai ekonomis tinggi)[6]. Magnitudo dan produktivitas biologi alami ekosistem laut Bering telah dimanfaatkan secara luas oleh manusia. Penduduk asli kawasan ini telah lama memanfaatkan binatang-binatang laut tersebut sebagai sumber makanan, pakaian, dan energi serta untuk tujuan-tujuan budaya.
Sekitar 10.000 tahun yang lalu, orang-orang Unangan, (Aleuts), Upik Eskimo, dan Inupiat dari laut Bering bagian utara menetap di pulau-pulau sekitar laut Bering. Nenek moyang mereka menyebut laut bering sebagai rumah. Namun perkembangan dan pembangunan yang dilakukan menyebabkan mereka tidak punya pilihan dimana mereka harus meninggalkan rumah dan tradisi mereka dengan bermigrasi pada pemukiman urban yang selanjutnya berakibat pada kepunahan mereka. Banyak perubahan yang terjadi di laut Bering yang mempengaruhi masyarakat asli dan lingkungan, dimana mereka saling mendukung satu sama lain.
Sekitar lebih dari 200 tahun Amerika Serikat, Rusia, Kanada, dan Jepang, dan dalam beberapa dekade Polandia, Korea, Taiwan, dana China mengeksploitasi sumber daya biologi ekosistem laut Bering melalui industri perikanan. Laut Bering diperkirakan berkontribusi 3-5% produksi perikanan dunia dan 56% nya merupakan produksi Amerika Serikat. LME laut Bering timur terkenal sebagai pendukung terbesar industri perikanan ikan Pollock. Sampa sekarang bertahan sekitar 1 juta metric ton. Spesies lain yang bernilai komersil adalah halibut, herring, capelin, Pacific cod, skate, flounder, Greenland turbot, sole, dab, plaice, dan crab. Area yang paling banyak mengandung ikan Pollock adalah daerah perbatasan ZEE Amerika Serikat dan Rusia. Penangkapan ikan di daerah ini terlalu tinggi pada tahun 1980-an, sehingga kelimpahan ikan Pollock pada area tersebut telah berkurang secara besar-besaran hingga saat ini[7].
D.    Peranan Greenpeace dalam Perlindungan Ekosistem Biota Laut Perairan Alaska
Ekosistem perairan Alaska, dalam hal ini adalah Laut Bering, memiliki potensi ekonomi yang sangat besar. Karena potensi ekonomis yang besar itulah lingkungan perairan tersebut lebih bersifat fragile (rentan) terhadap degradasi dan kepunahan. Perairan Pasifik Utara, kawasan tempat Perairan Alaska berada di antara negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Rusia, Cina, dan Jepang. Negara-negara tersebut tergolong negara-negara industrialis agresif yang memiliki kemampuan teknologi tinggi untuk mengeksploitasi alam, namun teknologi tersebut sebagian besarnya tidak ramah lingkungan. Kawasan ini merupakan salah satu kawasan yang menjadi sasaran utama penyelamatan Greenpeace. Berdasarkan observasi dan analisis penyebab faktor-faktor degradasi ekosistem ini, Greenpeace mengambil kesimpulan bahwa penyebab utamanya dalah perkembangan dan pembangunan industri perikanan yang tidak sustainabel.
North Pasific Fishery Management Council (NPFMC) tidak mampu mencegah penurunan populasi spesies seperti  pollock, Pasific Cod, Halibut, dan Atka Mackerel. Di tahun-tahun mendatang, kuota penangkapan ikan jenis Groundfish akan terus berkurang. Tiga region penangkapan ikan Pallock telah ditutup atau sangat dibatasi karena penangkapan ikan yang berlebihan, dua diantaranya di Laut Bering yakni pulau-pulau Aleutian dan Bogoslov dan yang lainnya di Teluk Alaska terutama perikanan di Shelikof Strait. Seiring dengan berkurangnya populasi spesies Groundfish, penurunan populasi mamalia laut dan burung-burung laut juga terjadi. Hal ini disebabkan oleh terganggunya jaringan makanan ekosistem. SSL dan mamalia lainnya kalah bersaing dengan penangkap ikan untuk mendapatkan supply makanan[8]. Menipisnya stok species Groundfish diduga akibat pengelolaan penangkapan ikan yang tidak sustainabel. Sebagai badan yang diberi wewenang untuk mengelola industri perikanan di perairan Alaska NMFS dianggap yang paling bersalah.
Keterlibatan Greenpeace dalam upaya penyelamatan lingkungan di pasifik utara telah berlangsung sejak tahun 1980-an dan mulai memberikan tekanan pada National Marine Fisheries Servis (NMFS) untuk memasukkan SSL (Steller Sea Lion) sebagai salah satu daftar mamalia yang terancam punah pada akhir tahun 1980-an. Pada tahun 1998, Greenpeace dalam American ocean campaign dan Sierra club menuduh NMFS telah gagal mencegah bahaya yang muncul terhadap populasi SSL dan gagal melindungi habitat kritisnya. Kelompok aktivis lingkungan tersebut melakukan tuntutan dengan mengerahkan masyarakat sipil melawan NMFS dalam Pengadilan Negara Bagian Amerika Serikat untuk Western District of Washington. Greenpeace menantang pengadilan dengan opini biologis dalam mengevaluasi hubungan antara industrialisasi perikanan laut dan penurunan populasi SSL. Tantangan ini secara efektif mampu membuat pengadilan federal dan hakim Thomas S. Zilly untuk menyelesaikan suatu kebijakan perikanan[9].
1.      Tuntutan Greenpeace
            Greenpeace menemukan terjadinya pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh NMFS dalam mengatur pengeloalaan usaha penangkapan ikan di perairan laut Alaska. Selain melakukan kampanye Greenpeace mengajukan tuntutan pada pengadilan federal. Dalam tuntutan tersebut Greenpeace menentang NMFS dengan tuduhan sebagai berikut[10]:
  1. NMFS tidak melengkapi suatu EIS (Executive Information System) yang komprehensif sebagaimana yang disyaratkan oleh NEPA (National Environmental Policy Act)
  2. NMFS tidak menentukan dampak kumulatif dari perubahan industri penangkapan ikan selama beberapa waktu dan dampaknya terhadap SSL
  3. NMFS telah gagal untuk menyediakan perlindungan bagi SSL dalam area pertumbuhan (perkembangbiakan) mereka
  4. NMFS telah mengizinkan peningkatan penangkapan ikan dalam area habitat kritis SSL
  5. NMFS tidak mengambil tindakan yang signifikan terhadap para penangkap ikan dalam lokasi dimana terjadi penurunan SSL
  6. NMFS tidak menetapkan waktu yang cukup dan pembatasan area
  7. Seluruh praktek NMFS secara rasional tidak mengikuti fakta-fakta lingkungan yang telah dibuktikan secara scientific padahal NMFS terdiri dari ilmuwan lingkungan yang terbaik
2.      Disseminating an Ecological Sensibility
            Sejak tahun 1972, Greenpeace telah resmi, menjadi organisasi lingkungan transnasional telah berhasil menyebarluaskan kampanye mereka, pada waktu itu adalah tentang upaya penghentian perburuan hewan laut yang terancam punah, kampanye Greenpeace berhasil tersebar ke seluruh penjuru dunia. Mereka menggunakan strategi yang jauh efektif yaitu tekanan publik. Aksi-aksi kampanye yang dilakukan oleh aktivis Greenpeace seperti memanjati kapal-kapal penangkap ikan paus, terjun paying dari puncak cerobong asap, menutup pipa-pipa pembuangan limbah industri, mengapungkan balon udara ke daerah percobaan nuklir. Kampanye Greenpeace mengenai SSL ini mendapat dukungan dari 8719 partisipan masyarakat Amerika Serikat[11]. Aksi-aksi tersebut tentu saja mengundang ketertarikan media untuk memberitakannya. Hal ini yang diharapkan oleh Greenpeace agar kritik terhadap permasalahan lingkungan diketahui oleh masyarakat luas dengan jalan penyebaran lewat media.
Greenpeace sendiri telah memiliki fasilitas media sendiri dalam mempublikasikan kritik, ide, dan saran terhadap permasalahan lingkungan yang ada. Media yang dimililki Greenpeace mampu menyediakan dokumentasi gambar-gambar, spot berita berupa video yang bisa disiarkan oleh televisi di 88 negara[12]. Tujuan dari keseluruhan aktifitas ini, dimaksudkan untuk memanfaatkan komunikasi masa internasional untuk mengekspor aktifitas-aktifitas yang mengancam kelestarian ekologi selanjutnya agar masyarakat terinspirasi untuk merubah pandangan dan perilakunya terhadap lingkungan.
Aksi-aksi tersebut berdasarkan pada dua strategi. Pertama, secara sederhana membawa berita tentang praktek perusakan lingkungan yang tidak banyak diketahui oleh khalayak ramai, sehingga dengan demikian praktek ini mendapat perhatian dunia. Sebagai contoh praktek uji nuklir oleh pemerintah AS tahun 1971 di Pulau Amchitka, Alaska, merupakan wilayah yang jarang dikunjungi manusia. Dengan upaya Greenpeace untuk melakukan investigasi, maka publikasi praktek ini kemudian bisa tersebar luas ke seluruh penjuru dunia, mengakibatkan aksi protes penentangan terhadap aksi ini, pada akhirnya AS memutuskan untuk menghentikan praktek tersebut.
Kemudian strategi yang kedua dengan melakukan aksi yang dramatis dan juga berbahaya. Dengan demikian menunjukkan keseriusan mereka terhadap ancaman lingkungan yang sedang terjadi. Para aktivis yang melakukan aksi ini berani mengambil resiko terhadap hidup mereka sendiri demi meraih perhatian masyarakat terhadap isu lingkungan yang sedang menjadi highlight, serta menunjukkan pada masyarakat tentang besarnya perhatian para aktivis dan juga keseriusan mereka dalam membela kepentingan pelestarian lingkungan.
Pelaksanaan kedua strategi tersebut bertujuan untuk merubah cara pandang masyarakat melihat dunia dengan mengganti cara pandang lama dengan cara pandang baru yang lebih perduli terhadap kelestarian lingkungan. Hal ini juga yang telah dilakukan oleh Rober Hunter, salah satu pencetus Greenpeace yang sejak awal turut berpartisipasi dengan Greenpeace dalam ekspidisi yang mengkampanyekan anti penangkapan ikan paus[13]. Membangkitkan kesadaran masyarakat melalui media sebenarnya bukan merupakan upaya primer dalam rangka merubah kebijakan pemerintah, walaupun demikian, hal ini secara tidak langsung mampu membangkitkan kesadaran pemerintah untuk kemudian merubah kebijakan lingkngan yang ada. Pada dasarnya ini hanya merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Greenpeace. Lebih jauh lagi aktifitas ini justru dapat meyakinkan banyak pihak, mulai dari pemerintah, perusahaan-perusahaan, organisasi swasta dan masyarakat luas untuk membuat suatu penyikapan terhadap lingkungan dengan lebih baik.
Pada kurun waktu sepuluh tahun terakhir, Greenpeace telah banyak melakukan strategi ini di Amerika Serikat. Keberhasilan Greenpeace dalam mengikuti proses legislasi atas beberapa permasalahan lingkungan juga tidak lepas dari aktifitas kampanye dan juga publikasi media Greenpeace seperti pada tahun 2002 tentang ketetapan pemerintah Amerika Serikat untuk memperbaharui kebijakan penangkapan ikan di daerah perairan Alaska, terkait erat dengan kampanye Greenpeace beserta kelompok lingkungan hidup lainnya yang menunjukkan fakta bahwa aktifitas pemukatan ikan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan pemukatan ikan tersebut membahayakan ekosistem perairan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedua strategi yang dilakukan Greenpeace dalam upaya mempengaruhi kebijakan lingkungan pemerintah Amerika Serikat adalah merupakan rangkaian yang saling terkait. Strategi-strategi tersebut dijalankan sebagai tahapan upaya Greenpeace. Dalam mengangkat suatu isu lingkungan di Amerika Serikat, strategi Diseminating an Ecological Sensibilities berperan besar dalam cara untuk menghalang dukungan masyarakat luas atas kebutuhan solusi kebutuhan tersebut. Dengan demikian perhatian pemerintah akan lebih terfokus karena tuntutan solusi sebenarnya tidak datang dari TEAGs secara sbstansi melainkan berasal dari masyarakat Amerika Serikat melalui perwakilan organisasi-organisasi lingkungan tersebut.

BAB III
SIMPULAN

Greenpeace pada dasarnya merupakan organisasi internasional non-pemerintah (NGO) yang bergerak di bidang penyelamatan lingkungan hidup. Greenpeace didirikan di Vancouver, British Columbia, Kanada pada tahun 1971. Asal mula Greenpeace dimulai dengan pembentukan formasi “Don’t Make A Wave Committee” oleh sekelompok aktivis Kanada dan Amerika Serikat di Vancouver pada 1970. Nama komite ini diambil dari sebuah slogan yang digunakan selama protes terhadap uji coba nuklir Amerika Serikat pada akhir 1969, komite datang bersama-sama dengan sasaran menghentikan uji coba pemboman nuklir bawah tanah tahap kedua dengan kode Canikkin, oleh militer Amerika Serikat di bawah pulau Amchitka, Alaska. Kapal ekspedisi pertama disebut Greenpeace I, kapal ekspedisi kedua disebut Greenpeace II. Uji coba tidak berhasil di hentikan, tetapi komite telah membentuk dasar untuk aktivitas Greenpeace selanjutnya.
Greenpeace dikenal menggunakan aksi langsung bersama dengan konfrontasi damai dalam melakukan kampanye untuk menghentikan pengujian nuklir angkasa dan bawah tanah, begitu juga dengan kampanye menghentikan penangkapan ikan paus besar-besaran. Pada tahun-tahun berikutnya, fokus organisasi mengarah ke isu lingkungan lainnya, seperti penggunaan pukat ikan, pemanasan global, dan rekayasa genetika.
Greenpeace sebagai organisasi internasional memiliki misi sebagai organisasi independent yang berkampanye menggunakan konfrontasi kreatif anti kekerasan untuk mengungkap permasalahan  lingkungan global, dan untuk memaksa solusi bagi sebuah masa depan yang damai dan hijau. Target Greenpeace adalah untuk memastikan kemampuan bumi untuk kelangsungan hidup bagi semua keanekaragamannya. Saat ini ada lebih dari 40 kantor Greenpeace di seluruh dunia, dengan koordinasi internasional berlangsung melalui kantor pusat di Amsterdam.
Berdasarkan pembahasan di bab 2, penulis memaparkan tentang permasalahan kerusakan ekosistem biota laut di perairan Alaska, seperti penangkapan ikan yang mengakibatkan rusaknya jaringan makanan pada beberapa jenis hewan seperti burung dan anjing laut. Dalam hal ini Laut Bering tempat dimana kerusakan ekosistem terjadi memiliki potensi ekonomi yang sangat besar. Karena potensi ekonomis yang besar itulah lingkungan perairan tersebut lebih bersifat fragile (rentan) terhadap degradasi dan kepunahan. Perairan Pasifik Utara, kawasan tempat Perairan Alaska berada di antara negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Rusia, Cina, dan Jepang. Negara-negara tersebut tergolong negara-negara industrialis agresif yang memiliki kemampuan teknologi tinggi untuk mengeksploitasi alam, namun teknologi tersebut sebagian besarnya tidak ramah lingkungan. Kawasan ini merupakan salah satu kawasan yang menjadi sasaran utama penyelamatan Greenpeace. Greenpeace menyatakan bahwa penyebab utamanya dalah perkembangan dan pembangunan industri perikanan yang tidak sustainable.Dave Birmingham raises Greenpeace sail on Phyllis Cormack.In 1971, motivated by their vision of a green and peaceful world, a small team of activists set sail from Vancouver, Canada in an old fishing boat.
Keterlibatan Greenpeace dalam upaya penyelamatan lingkungan di Pasifik Utara telah berlangsung sejak tahun 1980-an dan mulai memberikan tekanan pada National Marine Fisheries Servis (NMFS) untuk memasukkan SSL (Steller Sea Lion) sebagai salah satu daftar mamalia yang terancam punah pada akhir tahun 1980-an.


REFERENSI

Kausar, Dwi Agustina. 2009. Pengaruh Greenpeace dalam pembentukan kebijakan lingkungan AS. Studi kasus: perlindungan ekosistem biota laut perairan laut bering dan alaska. (Skripsi Sarjana, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau, Pekanbaru).
Bering Sea Ecosystem. Diakses dari http://nap.edu.
East Bering Sea Large Marine Ecosystem. Diakses dari http://eoearth.org.
Sejarah Kami. Diakses dari http://greenpeace.org.
Steller Sea Lions and Commercial Fisheries in the North Pacific. Diakses dari http://law.duke.edu.
Taking and Importing Marine Mammals: Taking Marine Mammals Incidental to Construction and Operation of Offshore Oil and Gas Facilities in the Beaufort Sea. Diakses dari http://epa.gov.com.


[1] Sejarah Kami. Diakses dari http://greenpeace.org. Tanggal 20 Maret 2010.
[2] Ibid.
[3] Kausar, Dwi Agustina. 2009. Pengaruh Greenpeace dalam pembentukan kebijakan lingkungan AS  studi kasus: perlindungan ekosistem biota laut perairan laut bering dan alaska. (Skripsi Sarjana, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau, Pekanbaru). Hal: 63.
[4] Ibid. Hal: 30
[5] Kausar, Dwi Agustina. Op. Cit. Hal: 32.
[6] Taking and Importing Marine Mammals: Taking Marine Mammals Incidental to Construction and Operation of Offshore Oil and Gas Facilities in the Beaufort Sea. Diakses dari http://epa.gov.com. Diakses pada 20 Maret 2010.
[7] Ibid.
[8] Bering Sea Ecosystem. Diakses dari http://nap.edu. Tanggal 20 Maret 2010.
[9]  East Bering Sea Large Marine Ecosystem. Diakses dari http://eoearth.org. Tanggal 20 Maret 2010.
[10] Ibid.
[11] Steller Sea Lions and Commercial Fisheries in the North Pacific. Diakses dari http://law.duke.edu. Tanggal 20 Maret 2010
[12] Ibid.
[13] Kausar, Dwi Agustina. Op. Cit. Hal: 79.

Minggu, 25 April 2010

Organisasi Regional

Tulisan ini merupakan hasil resume “International Dispute Settlement” yang ditulis oleh J. G. Merrills. Buku ini adalah edisi keempat yang diterbitkan pada tahun 2005 oleh Cambridge University Press di New York. Resume yang dibuat terbatas pada chapter kesebelas, mengenai organisasi regional. Hal-hal yang menjadi pembahasan diantaranya mengenai perkembangan, cakupan, dan peran organisasi regional dalam penyelesaian suatu konflik, serta keterbatasan-keterbatasan suatu organisasi regional dan bagaimana hubungannya dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Perkembangan PBB sebagai organisasi internasional, dapat dikatakan, disertai dengan meningkatnya berbagai macam organisasi regional. Beberapa organisasi regional biasanya diundang dalam resolusi konflik, karena ada beberapa organisasi regional yang dalam piagam atau tujuannya terdapat unsur-unsur penyelesaian perselisihan atau konflik. Peran yang dimainkan oleh masing-masing organisasi regional sangat bergantung pada karakteristik yang menjadi fokus organisasi. Misalnya lokasi organisasi tersebut, srtuktur dan sumber komandonya.
Pembahasan mengenai organisasi regional dalam chapter ini lebih difokuskan pada integrasi militer. Salah satu organisasi regional yang berhubungan adalah The North Atlantic Treaty Organization (NATO) yang didirikan pada tahun 1949 sebagai organisasi keamanan regional. Anggota NATO termasuk di dalamnya dari negara Amerika Serikat, Kanada, dan Islandia. NATO, walaupun sebenarnya adalah aliansi untuk melawan agresi dari luar, juga fokus dalam mengusahakan kerjasama non-militer dan penyelesaian konflik antar sesama anggotanya.
Organisasi-organisasi regional yang berkembang di dunia internasional secara signifikan meningkatkan jumlah anggotanya dan mungkin akan semakin jauh lagi berkembang di masa depan. Di sisi lain Atlantik, organisasi regional yang utama adalah Organization of American States (OAS) yang didirikan pada tahun 1948 dan fokusnya adalah mengenai kepentingan bersama, penyelesaian konflik antar sesama anggota, dan termasuk juga menyelebarluaskan paham demokrasi. Dari sekian banyak organisasi regional yang ada, sulit mengidentifikasi atau menguji organisasi regional mana yang bekerja atau memiliki tujuan untuk resolusi konflik.
Salah satu fungsi penting organisasi regional adalah menyediakan forum bagi anggotanya untuk konsultasi dan bernegosiasi dalam situasi yang berpotensi terhadap terjadinya konflik atau konflik itu sendiri. Dalam kapasitas ini, organisasi regional memiliki peran untuk melakukan mediasi. Berdasarkan beberapa kasus yang telah dibahas dalam buku J. G. Merrills, cara kerja organisasi regional dalam resolusi konflik adalah dengan menggunakan aplikasi teknik yang sudah lazim dalam setting institusi. Dengan kata lain, penyelesaian konflik regional lebih baik dilakukan oleh organisasi regional itu sendiri, karena organisasi regional juga dapat membuat penyelesaian dengan caranya sendiri. Resolusi akan lebih berhasil dalam prakteknya dan menunjukkan legitimasi bersama setelah dilakukan mediasi pada tahap sebelumnya dan setidaknya dapat mencegah timbulnya konflik.
Organisasi regional dapat menyediakan forum yang nyaman untuk beberapa jenis konflik atau situasi sebuah deklarasi kolektif non-intervensi, dan dapat dijadikan suatu cara untuk menghindari eskalasi. Dengan mengurangi keterlibatan dari luar, akan memberikan kontribusi yang nyata untuk penyelesaian damai. Tindakan kolektif juga dapat mengambil bentuk yang positif. Misalnya pada tahun 1960, dalam kasus adanya dugaan keras intervensi yang dilakukan Republik Dominika terhadap Venezuela. Masalah ini kemudian diadukan kepada OAS yang mengambil langkah embargo terhadap Republik Dominika.
Organisasi regional juga ambil bagian dalam berbagai jenis operasi penjaga perdamaian, misalnya CIS yang didirikan pada tahun 1991. Namun, ada upaya penjagaan perdamaian yang kurang berhasil, contohnya pada kasus di Lebanon. Awalnya organisasi regional dalam konflik ini cukup berkontribusi pemulihan perdamaian dan keamanan, namun pada akhirnya pasukan penjaga perdamaian memang dapat memenuhi banyak fungsi, tetapi mereka tidak dapat memaksakan perdamaian pada negara-negara yang tidak mau berdamai atau pada seluruh masyarakat.
Organisasi-organisasi regional memang memiliki kegunaan dalam penyelesaian sengketa internasional, namun juga memiliki berbagai keterbatasan. Umumnya organisasi regional hanya sedikit berkontribusi dalam konflik antar-regional, khususnya permasalahan perbatasan. Dalam sengketa Falklands misalnya, Britania dan Argentina. OAS jelas tidak memiliki kapasitas untuk bertindak sebagai pembuat perdamaian, akhirnya solusi non-militer diserahkan kepada Amerika Serikat dan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Solidaritas regional yang signifikan adalah sebagai faktor dalam resolusi konflik, diasumsikan selain untuk situasi yang melibatkan yurisdiksi domestik, lingkungan regional juga secara khusus disesuaikan dengan resolusi konflik lokal. Para anggota organisasi regional memiliki kepentingan bersama dan loyalitas yang mendorong mereka untuk melakukan penyelesaian konflik secara insentif dan meningkatkan kemungkinan bahwa upaya-upaya tersebut akan sukses.
Dari sudut pandang pihak yang bersengketa, loyalitas regional dianggap penting sebagai cara untuk melegitimasi upaya pencarian penyelesaian damai dan syarat-syarat penyelesaian itu sendiri. Keterlibatan pihak ketiga sebagai mediator, atau dalam beberapa kapasitas lainnya, akan memudahkan bagi negara-negara untuk menyetujui pengaturan yang mungkin sulit untuk diakui dalam negosiasi langsung. Namun, loyalitas regional tidak dapat terlalu banyak diharapkan. Dalam suatu kawasan yang sangat luas dan terdiri dari berbagai negara yang bervariasi. Ada negara-negara tertentu yang tidak menjadi anggota dalam organisasi regionalnya, yang mungkin memiliki lebih banyak kesamaan dengan negara di luar regionalnya.
Organisasi regional dan Ajudikasi dihubungkan dalam berbagai cara yang berbeda. Suatu perjanjian regional dapat menyediakan referensi perselisihan kepada Mahkamah Internasional, atau arbitrase. Selain menetapkan pengaturan kewajiban hukum, organisasi regional juga dapat memberikan dukungan yang efektif untuk ajudikasi di tingkat politik. Bila timbul sengketa antara negara-negara di daerah, tekanan
negara-negara regional lainnya dapat menjadi cara untuk membujuk para pihak untuk menyelesaikannya dengan adjudikasi. Selama masa perang dingin, hubungan antara organisasi regional dan PBB telah mengalami kemajuan dalam beberapa peristiwa yang kontroversial. Diantaranya ketidaksepakatan, refleksi dari lawan politik dalam bentuk kompetisi inter
-organisational, dan batas otoritas organisasi regional dalam mengupayakan keamanan internasional, dalam hal ini apakah penyelesaian regional harus dilakukan sebelum konflik ditangani oleh dewan keamanan.
Pembatasan penting pada otoritas organisasi regional terkandung dalam pasal 53 (1) dari Piagam PBB, yang menyatakan bahwa 'tidak ada penegakan tindakan yang harus diambil di bawah kesepakatan regional atau oleh badan regional tanpa otorisasi Dewan Keamanan'. Tetapi dengan terjadinya Perang Dingin, telah memungkinkan untuk
melihat hubungan yang baru antara PBB dan organisasi regional dalam hal eksplorasi kemungkinan kerjasama di antara keduanya. Kerjasama antara PBB dan organisasi regional telah meluas dalam beberapa tahun terakhir dengan banyak resolusi Dewan Keamanan menyetujui aksi regional dari berbagai operasi penjaga perdamaian di berbagai belahan dunia.
Intinya, walaupun pertikaian dapat merusak seluruh ide solidaritas regional dan memberikan ancaman untuk keberadaan organisasi. Ditambah lagi ketergantungan organisasi regional pada kemauan negara-negara anggota untuk berdamai ataupun menyediakan sumber daya yang diperlukan dalam suatu operasi tertentu. Memang tidak ada jaminan bahwa solusi regional yang diusahakan akan berhasil. Pada dasarnya semua organisasi harus memiliki kesiapan untuk membuat sumber daya mereka sendiri. Pada tahun 1982, misalnya, pasukan penjaga perdamaian yang dikirim OAU ke Lake Chad harus ditarik setelah gagal mencapai perbaikan dalam situasi perselisihan tersebut. Karena berbagai keterbatasan, organisasi regional tidak dapat dijadikan solusi yang paling ampuh. Di sisi lain, meskipun kerjasama antara PBB dan organisasi regional sangat berharga, keterlibatan Organisasi regional sering dapat membuat kontribusi yang konstruktif terhadap penyelesaian sengketa tanpa bantuan dari luar.

Teman Itu Ada Supaya Kau Tak Sendiri

22 April 2010
Sampai kemarin, aku masih ragu. Apa yang namanya teman itu memang ada, atau hanya ilusi. Hanya sebatas kata-kata manis yang berperan sebagai gula dalam kehidupan.
Teman?
Tempat saling berbagi?
Tapi apa mereka memang akan membagi lebih banyak daripada aku?
Tempat untuk mengadu dan mencurahkan isi hati?
Tapi apa mereka memang peduli dengan seluruh curahan hatiku?
Tempat untuk mencari solusi?
Tapi apa mereka memang dengan senang hati menyisihkan waktu mereka untuk memberi solusi padaku ditengah kesibukan dan masalah-masalah dalam kehidupan mereka sendiri?
Teman?
Apa itu hanya istilah yang diciptakan oleh seorang melankolis yang menginginkan dunia ini dipenuhi oleh orang-orang yang peduli dengan urusan orang lain, yang bersedia berkorban demi orang lain, yang mau menyayangi orang lain, tanpa feedback?
Teman?
Lebih terdengar seperti omong kosong bagiku.
Aku tak butuh hal konyol seperti itu. Aku tak punya waktu untuk “main teman-temanan”.
Dan aku tak mau berubah hanya supaya orang lain menyukaiku.
Karena memang tidak ada orang lain yang akan peduli padaku selain diriku sendiri.
Dan kurasa paham itu sudah menancap kokoh di otak semua orang.
Tapi itu dulu...
Dulu sebelum aku bertemu orang-orang yang berkata dengan ringannya padaku:
“Itulah gunanya teman, Gie...”
Aku memang payah kalau urusan berteman. Aku tidak tahu caranya berteman.
Aku tak pernah merasa nyaman kalau menceritakan masalahku kepada orang lain karena aku juga tak pernah merasa nyaman kalau mereka datang padaku dan berkeluh kesah tentang permasalahan dalam kehidupan mereka.
Tapi aku baru sadar, mungkin itu yang namanya “berbagi”
Aku jadi berpikir ulang dan merombak habis tata letak dan segala data yang sudah menancap kokoh di otakku. Mungkin saja aku memang perlu berubah supaya orang lain menyukaiku. Karena akan lebih menyenangkan kalau orang memandangku sambil tersenyum daripada sambil memaki, kan?
Dulu aku hanya tak mau terlalu melibatkan perasaan dalam menghadapi apapun, karena terlalu merepotkan dan kurasa pada akhirnya hanya aku yang akan kecewa.
Tapi bukankah justru itu makanya Allah memberi “perasaan” pada manusia, supaya aku bisa menjaga perasaan orang lain seperti aku menjaga perasaanku sendiri, supaya orang lain juga dapat melakukan hal yang sama, supaya paham itu menancap kokoh di otak semua orang. Karena kalau aku ingin orang lain tersenyum padaku, maka seharusnya aku yang duluan tersenyum. Bagaimana kalau paham itu menancap kokoh di otak semua orang?
Hei, everything is possible, right?
Teman?
Dia ada bukan berarti dia harus mengerti semuanya tentang aku. Teman itu ada hanya supaya aku tidak sendirian. Supaya aku bisa melihat seseorang setiap kali aku menoleh ke belakang, supaya aku punya tempat yang bisa kudatangi kalau aku butuh seseorang, supaya ada yang menepuk pundakku untuk selalu berkata: “Semangat! Kau pasti bisa!” dan supaya ada yang menyadari keberadaanku, atau paling tidak, ada orang lain yang akan menangis kalau aku mati nanti.
Karena itulah yang akan dilakukan seorang teman.
Dan aku memilikinya sekarang...
Orang-orang yang dulu pernah mengatakan dengan ringannya padaku:

“Itulah gunanya teman, Gie...”

NB: Terimakasih karena kalian tidak pernah bosan menjadi temanku...

Surat Untuk Sepasang Kekasih

15 April 2010
Semua yang udah rusak itu memang gak bakal bisa kayak semula lagi, ya.
Gelas yang pecah, kertas yang sobek, pakaian yang kena tinta, kulit yang tergores. Walaupun bisa diperbaiki, tapi tetap gak akan bisa kayak semula lagi.
Cinta di dunia ini juga memang gak ada yang abadi, kan?
Semuanya fana. Suami-istri aja bisa saling mengkhianati, pasangan kekasih apalagi, hubungan pertemanan juga bisa berubah jadi badai ‘n ngancurin diri sendiri.
Kupikir dua orang yang paling kusayangi itu bakal terus sama2 sampai sudah tua dan semua rambut mereka memutih. Tapi sepertinya ada yang udah rusak di antara mereka, sesuatu yang udah lama rusak dan berusaha ditutupi dariku. Dari kami...
Rusak.
Biar diperbaiki seperti apapun tetap gak akan kembali seperti semula lagi.
Apa yang mereka pikirkan?
Tidak bisakah bertahan sedikit lagi?
Sebentar saja, apa memang sudah tidak bisa bertahan lagi?
Padahal aku masih punya banyak hal yang ingin kulakuin buat mereka.
Aku mau nanti, suatu saat, aku pulang ke tempat yang bisa kusebut sebagai “kampung halaman” dan mereka berdua ada di sana. Berdua di bawah atap yang sama, menunggu kepulangan q. Menunggu kepulangan kami...
Apa gak bisa bertahan sebentar lagi?
Apa gak bisa saling menjaga sebentar lagi? Sampai aku berhasil mengembalikan semuanya pada kalian, paling tidak, bisa memberikan sepersekian persen dari semua yang sudah pernah kalian berikan untukku?
Apa memang benar-benar gak bisa seperti dulu lagi?
Tolong jangan biarkan semua ini rusak lebih jauh lagi...
Aku mau kalian tetap berada di sana, tetap seperti itu, seperti yang pernah kalian lakukan dulu. Pasti selalu ada jalan untuk kembali. Aku yakin kalian pasti bisa melakukannya. Menjaga sesuatu yang berharga. Demi aku, demi kami yang sudah menjadi saksi betapa kalian dulu sangat saling mencintai dan melengkapi, demi sesuatu yang selama ini sudah kalian jaga selama berpuluh-puluh tahun, demi semua itu...
Cobalah untuk memperbaikinya lagi...
Cobalah untuk bertahan sedikit lagi, sampai kalian yakin bahwa ruang2 yang ada di antara jemari tangan kalian memang tercipta agar kalian bisa saling menggenggam satu sama lain...
Karena aku ingin kalian tahu, biarpun cinta di dunia ini fana, biarpun cinta yang paling sejati hanyalah untuk-Nya.
Tapi, aku akan selalu mencintai kalian, sampai kapanpun...
Sampai kapanpun...

Tak Ada Hubungannya Dengan Dunia

13 April 2010

Go HI Go…
Fight HI Fight…
Win HI Win…
Go, Fight, Win!
(3x)
Hahahahaha...i,i,i,i,i...
HI keren sekali
Hahahahaha...i,i,i,i,i...
HI keren sekali!
 (versi ost-nya cinderella – kalau gak salah)

Well, that’s all da song.
HI (Hubungan Internasional) menang HIMIP GOAL!
Pelajaran yang bisa diambil dari kemenangan ini. Ternyata dukungan suporter tu penting bgt, ya. dulu q kira, suporter cuma bikin berisik aja tuh tereak-tereak di pinggir lapangan. Eh, ternyata pengaruhnya besar, bo (ker)!
Gyahahaha...
Padahal q pikir waktu q tereakin yel2 di pinggir lapangan bareng anak2 HI yang laen, tuh bakal ditimpuk bata sama pemain2 yang ada di lapangan. Habisnya berisik sih...!
Tapi tak disangka ‘n tak dinyana. Dukungan kami ternyata sangat diharapkan!
Kata salah satu dari mereka (tim soccer-nya HI), “coba kalau kalian datang dari pertandingan pertama, pasti makin bikin semangat.”
Baiklah kalau begitu (walaupun abis turnamen tu tenggorokan serasa kayak diparut saking seret-nya), tapi demi mereka yang berjuang di lapangan (hallah!)
Kami para suporter akan berteriak memberi dukungan sebisanya.
Tapi jangan kayak Bonek, ya! (amit-amit)
Tu sebenarnya niat mau ngasih dukungan atau mau ikut audisi “preman idol”, pake bawa2 pisau dapur segala (kasian tuh emak lu di rumah mau masak kagak bisa).
Trus pake lempar2 batu lagi, lempar duit kek biar tim-nya dapat dukungan makin banyak.
Pikir dong pake dengkul, jangan pake otak!
(loh?)
Pikir dong pake otak, jangan pake dengkul!
(haa... :D)
Yo wes lah, daripada nanti blog q (yang gak seberapa ini) juga jadi sasaran empuk terjangan batu anak2 Bonek. Lebih baik q berhenti aja bahas tentang mereka (padahal juga kalau ditimpuk batu palingan yang rusak komputernya si anak bonek, wekekekek...)
Hmm… balik lagi ke HIMIP GOAL, turnamen soccer yang diadain anak-anak IP (Ilmu Pemerintahan) FISIP kampus q. Awalnya gak yakin juga sih anak2 HI bisa juara. Habisnya mereka tu kayak gak ada harapan gitu mau ikut.
Coz, buat uang pendaftaran aja masih ngutang!
GYAHAHAHA… (q buka aib sendiri nih jadinya)
Yah, tapi memang begitulah keadaannya.
Soalnya kas KOMAHI (Korps Mahasiswa Hubungan Internasional) di FISIP nih, kagak punya simpanan uang kas lagi. Maklumlah, anggota2 KOMAHI tuh pada kreatif2 (gak jelas) gitu. Idenya buanyak banget ‘n nafsunya luar biasa kalau mau ngadain acara. Tapi bayar uang kas “MALAS” atau emang gak ada duitnya kali ya.
Yo wes, anggap aja ini rintihan bendahara KOMAHI (Woi… bayar uang kas, lah!) walaupun q bukan Bendum (Bendahara Umum), tapi q dengan berbaik hati membantu Bendum KOMAHI untuk nagih uang kas ke anggota KOMAHI.
(Ini pembahasannya kok jadi seputar uang kas??)
Ok, selesai pembahasan tentang urusan rumah tangga itu (Tapi berhubung HI dapat juara satu di HIMIP GOAL, hadiah uang tunainya gak bisa dipakai buat makan2, coz harus bayar utang, tau’! Terus, tu piala segede-gede itu, harus jadi salah satu properti KOMAHI. Harus nangkring di tempat pajangan trophy2 nya KOMAHI. Jangan Protes!)
Terlepas dari itu semua (segala macam utang, kebrutalan suporter, sampai hilangnya pisau dapur emaknya anak2 Bonek)
Generasi Muda, Ayo terus berprestasi!!
B A N Z A I . . .!

I'm With You



I'm Standing on a bridge
I'm waitin in the dark
I thought that you'd be here by now
Theres nothing but the rain
No footsteps on the ground
I'm listening but theres no sound

Isn't anyone tryin to find me?
I Want somebody come take me home
It's a damn cold night
Tryin a figure out this life
Want you take me by the hand
take me somewhere new
I dont know who you are
but I'm, I'm with you

im looking for a place
im searching for a face
is anybody here i know
cause nothings going right
and everythings a mess
and no one likes to be alone

Isn't anyone tryin to find me?
I Want somebody come take me home
It's a damn cold night
Tryin a figure out this life
Wont you take me by the hand
take me somewhere new
I dont know who you are
but I'm, I'm with you

oh why is everything so confusing
maybe I'm just out of my mind
yea yea yea

It's a damn cold night
Tryin a figure out this life
Wont you take me by the hand
take me somewhere new
I dont know who you are
but I'm, I'm with you

Take me by the hand
take me somewhere new
I dont know who you are
but I'm, I'm with you
I'm with you

Take me by the hand
take me somewhere new
I dont know who you are
but I'm, I'm with you
I'm with you
I'm with you...
 
"Isn't anyone tryin to find me?"

Life is Like a Boat

OST. BLEACH

Nobody knows who I really am
I never felt this empty before
And if I ever need someone to come along,
Who's gonna comfort me, and keep me strong?


We are all rowing the boat of fate
The waves keep on coming and we can't escape
But if we ever get lost on our way
The waves would guide you through another day


dooku de iki wo shiteru toomei ni natta mitai
kudayami ni omoe dakedo mekaku shisarete tadake


inori wo sasagete atarashii hi wo matsu
asayaka ni hikaru umi sono hate made


Nobody knows who I really am
Maybe they just don't give a damn
But if I ever need someone to come along
I know you would follow me, and keep me strong


hito no kokoro wa utsuriyuku mukedashiteku naru
tsuki wa mada atarashii shuuki de mune o tsureteku


And every time I see your face
The ocean heaves up to my heart
You make me wanna strain at the oars, and soon
I can see the shore


Oh, I can see the shore
When will I see the shore?


I want you to know who I really am
I never thought I'd feel this way towards you
And if you ever need someone to come along,
I will follow you, and keep you strong


tabi wa mada tsuzuiteku odayakana hi mo
tsuki wa mata atarashii shuuki de ume o terashidasu


inori o sasagete atarashii hi o matsu
asayaka ni hikaru umi sono hate made


And every time I see your face
The ocean heaves up to my heart
You make me wanna strain at the oars, and soon
I can see the shore


Unmei no huneoko gi nami wa tsugi kara tsuki e to watashi-tachi o sou kedo
Sore mo suteki na tabi ne, dore mo suteki na tabi ne

"This is me, I guess."

Zombie

The Cranberries
KIRIM EMAIL KE TEMAN
Informasikan ke teman-teman Anda mengenai Lirik dibawah melalui email.
Top of Form
Nama Anda
Alamat Email Anda

Kirim Ke
Nama
Email


kirim copy ke email saya


Bottom of Form
Another head hangs lowly,
Child is slowly taken.
And the violence caused such silence,
who are we mistaken?

But you see, it's not me, it's not my family.
In your head, in your head they are fighting,
with their tanks and their bombs,
And their bombs and their guns.
In your head, in your head, they are crying...

In your head, in your head,
Zombie, zombie, zombie,
Hey, hey, hey. What's in your head,
In your head,
Zombie, zombie, zombie?
Hey, hey, hey, hey, oh, dou, dou, dou, dou, dou...

Another mother's breaking',
Heart is taking over.
When the violence causes silence,
We must be mistaken.

It's the same old theme since nineteen-sixteen.
In your head, in your head they're still fighting,
With their tanks and their bombs,
And their bombs and their guns.
In your head, in your head, they are dying...

In your head, in your head,
Zombie, zombie, zombie,
Hey, hey, hey. What's in your head,
In your head,
Zombie, zombie, zombie?
Hey, hey, hey, hey, oh, oh, oh,
Oh, oh, oh, oh, hey, oh, ya, ya-a...

"There’s a zombie in their head, if they just do a silent while a lot of people dying in front of their eyes."