Senin, 22 Maret 2010

Sajak Cinta Untuk Sang Pecinta Ramadhan

Hari ini sama dengan hari-hari yang lain…
Matahari masih memancarkan sinar yang sama
Gesekan dedaunan masih melantunkan nada yang sama
Hembusan angin pun masih memberi sentuhan yang sama

Namun ada sesuatu yang berbeda
Orang-orang tersenyum dan saling menyapa
Wewangian surga tercium dari nafas mereka
Dan lafadz-lafadz istighfar menyelinap di setiap obrolan mereka
Entah kenapa tiba-tiba semuanya terasa sangat ramah…

Hari ini masih sama dengan hari-hari yang lain…
Nyanyian burung-burung masih terdengar sama
Warna langit masih memperlihatkan biru yang sama
Rerumputan pun masih menebarkan harum yang sama

Namun ada sesuatu yang berbeda
Orang-orang berkumpul memenuhi rumah-rumah Allah
Aurat mereka tertutup dengan rapi
Dan lantunan ayat suci terdengar saling bersahutan dari segala penjuru
Entah kenapa tiba-tiba semuanya terasa sangat indah…

Hari ini juga sama dengan hari-hari yang lain
Tetapi tidak
Ternyata memang ada sesuatu yang berbeda
Ramadhan telah menjemput dan memberi sentuhannya
Melapangkan pintu-pintu hati
Membersihkan jiwa-jiwa yang keruh
Dan mereka yang mesyukurinya dengan tulus selalu berharap
“Alangkah bagusnya jika semua bulan seindah Ramadhan…”

Ah…
Ya Rabb
Entah kenapa tiba-tiba semuanya terasa sangat nikmat…

By: Gie

Tidak ada komentar:

Posting Komentar